Ilustrasi: Flare di pertandingan sepakbola |
Para suporter yang menyaksikan laga persahabatan internasional antara Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 di stadion Maguwoharjo diharapkan bisa berlaku tertib. Hal-hal sepele semacam menyalakan petasan, kembang api, atau harus dihindari agar Yogyakarta terus bisa dipercaya PSSI untuk menggelar laga timnas yang berskala internasional.
Yogyakarta terbilang beruntung karena dilirik oleh PSSI untuk menggelar laga uji coba tim Garuda Muda dalam persiapan menuju Asian Games 2014 di Korea Selatan. Sebab, ada banyak kota-kota lain di Indonesia yang memiliki fasilitas stadion berstandar internasional lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya.
"Ketertiban penonton menjadi salah satu pertimbangan bagi PSSI untuk memilih lokasi pertandingan bagi timnas. Dan Yogya ini, ketertiban suporternya terbilang cukup bagus bila dibanding kota-kota lain," kata Syauqi Soeratno, Chairman LOC pertandingan Timnas U-23 vs Malaysia.
Agar pertandingan tersebut bisa berjalan lancar, Syauqi berharap para kelompok suporter di seluruh Yogya bisa tertib tanpa harus menyalakan flare sepanjang pertandingan. Bila para suporter tetap nekad menyalakan flare dan sejenisnya, justru mereka sendiri yang akan merugi.
"Bisa jadi citra Yogya di mata PSSI yang selama ini suporternya dinilai tertib akan berubah. Imbasnya, pertandingan timnas bisa saja digelar di kota lain. Kalau begitu yang rugi nanti kan masyarakat Yogya sendiri," kayta Syauqi lagi.
Bersahabatnya Kota Gudeg juga terbukti dengan digunakan sebagai "padepokan" bagi timnas U-19 dan timnas U-23 yang menggelar pemusatan latihan. Bahkan bagi timnas U-19, sampai menggelar tiga pertandingan uji coba di Yogyakarta. "Yogya ini sudah seperti kandang kedua bagi semua timnas," kata Syauqi lagi.
Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2014/03/03/laga-timnas-indonesia-u-23-vs-malaysia-u-23-no-flare/
No comments:
Post a Comment